PENTINGNYA MELIHAT DATA PENILAIAN DARI SUDUT PANDANG YANG BERBEDA (BAGIAN 1)

Foto: Wokandapix/Pixabay

Strategi atau teknik apa yang Anda gunakan sebagai guru ketika menganalisis data penilaian? Sebagai guru seberapa sering Anda menyortir data penilaian siswa dengan sudut pandang yang berbeda agar Anda dapat memahami kebutuhan pembelajaran siswa dengan lebih baik? Bagaimana Anda menggnakan pola-pola dalam data penilaian untuk menginformasikan langkah pembelajaran apa yang harus ditempuh berikutnya?

Ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi cara siswa merespon suatu aktivitas penilaian. Mampu menganalisis bagaimana berbagai faktor tersebut dapat memengaruhi siswa berarti akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pembelajaran siswa.

Faktor yang paling nampak yang berdampak pada bagaimana siswa merespon atau menjawab pertanyaan (butir soal) dalam penilaian yaitu tingkat kesulitan pertanyaan. Artinya siswa akan menjawab pertanyaan dengan benar pada berbagai tingkat kesulitan pertanyaannya yang berbeda-beda. Pada titik tertentu, siswa akan mencapai pada suatu pengetahuan dan keterampilan yang berada di luar tingkat kemampuan mereka. Mampu menunjukkan dengan tepat sejauh mana pengetahuan dan keterampilan siswa akan membantu merencanakan pembelajaran dan pengajaran yang efektif.

Akan tetapi, terkadang siswa sangat mahir pada beberapa dimensi pada suatu aspek pembelajaran dan memperoleh keahlian lain yang menantang yang barangkali belum pernah mereka raih sebelumnya. Misalnya, pada mata pelajaran Bahasa, seorang siswa mungkin dapat memahami kesimpulan yang terdapat dalam suatu teks naratif yang kompleks, tetapi mereka mungkin tidak dapat menafsirkan teks persuasif pada level yang sama.

Dengan demikian guru dapat mengelompokkan data ke dalam kumpulan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda-beda untuk melihat di mana siswa mungkin memiliki celah atau kesenjangan dalam pembelajarannya.

Terkandang, siswa mengalami hambatan untuk mendemonstrasikan beberapa domain pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang diketahui dan dapat dilakukan siswa. Sebagai contoh, seorang siswa mungkin dapat menyelesaikan masalah persamaan matematika dengan benar, tetapi belum dapat menginterpretasikan pertanyaan yang sebenarnya menilai keterampilan yang sama. Hal ini dapat memberikan wawasan kepada guru tentang pemahaman siswa tentang dimensi pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang berbeda-beda.

Beberapa siswa barangkali kurang fokus selama menjalani proses penilaian. Akibatnya siswa dapat mengalami kesalahan yang tidak disengaja. Informasi semacam ini membantu guru untuk memahami apakah lamanya durasi penilaian atau tes benar-benar sesuai untuk siswa, apakah faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam menjalani proses penilaian atau tes seperti faktor penerangan lampu, kenyamanan ruangan, dan sebagainya.

Dengan kata lain, menyortir data dengan cara berbeda-beda membantu guru mengetahui aspek yang perlu difokuskan dalam kaitannya dengan memahami kebutuhan siswa dan membuat perencanaan pembelajaran.

Pertanyaan berikutnya, mengapa mencari pola dalam data penilaian siswa berguna? Jenis pola apa yang dicari oleh guru dan apa yang dapat diungkap dalam pola tersebut?

Sebenarnya pola dalam data penilaian memberi petunjuk kepada guru tentang kesiapan siswa untuk belajar. Misalnya, kita sering melihat pola yang menunjukkan tingkat kesulitan yang sedang (moderat) pada butir soal atau tugas yang dikerjakan siswa. Dalam kasus semacam ini kita menjadi sering melihat jawaban yang benar untuk pertanyaan yang paling tidak sulit dan jawaban yang salah untuk pertanyaan yang sulit, serta sebaran jawaban yang benar dan yang salah berada di tengah-tengah. Pada area sebaran inilah kita mungkin dapat mengidentifikasi kesiapan siswa untuk belajar.

Tentu saja tidak semudah hal itu untuk melakukannya. Kadangkala guru perlu mengelompokkan data penilaian dengan cara berbeda untuk menemukan pola. Katakanlah Anda mengelompokkan pertanyaan atau butir soal dalam kaitannya dengan dimensi pengetahuan dan keterampilan yang serupa. Dengan cara ini kita dapat menemukan suatu pola di mana siswa mengetahui banyak tentang satu aspek tertentu, namun memiliki kekurangan pada aspek yang lain.

Disamping itu pola tersebut dapat memberi tahu kepada guru tentang kesalahpahaman yang mungkin terjadi pada sekelompok siswa. Katakanlah apabila sejumlah besar siswa memberi jawaban yang salah pada sebuah pertanyaan yang sama, barangkali hal itu menyiratkan bahwa terjadi kesalahpahaman yang umum di kelas. Nah kemudian guru dapat menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar untuk mengatasi kesalahpahaman yang terjadi.

Mampu menemukan pola dalam data juga berarti bahwa guru dapat mengidentifikasi ketika tidak ada pola yang jelas atau di mana pola satu siswa sangat berbeda dengan siswa yang lain. Ketika hal itu terjadi, seorang guru perlu mengajukan pertanyaan tentang jawaban siswa, pertanyaan atau masalah pada tugas, dan konteks siswa untuk mencari penjelasannya. Hal ini memungkinkan seorang guru menjadi lebih akurat dalam menafsirkan informasi dan dengan demikian guru dapat merancang aktivitas untuk pembelajaran selanjutnya. Pengetahuan dan pemahaman guru tentang siswanya sangatlah penting dalam menafsirkan informasi pada data penilaian, sebab gurulah yang paling mengenal siswanya.

Comments