Foto: sweetlouise/pixabay |
Para guru sering menggunakan butir soal pilihan ganda, baik pada saat penilaian kelas maupun penilaian tingkat satuan pendidikan seperti penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun, dan sebagainya. Setiap butir soal pilihan ganda memiliki sejumlah pilihan di mana dari pilihan tersebut ada yang merupakan pilihan sebagai jawaban dan ada pilihan yang bukan jawaban yang menjadi pengecoh (distractor).
Pengecoh tidaklah dibuat secara asal-asalan, melainkan harus ditulis sesuai kaidah penulisan butir soal pilihan ganda yang baik. Bagaimana memeriksa kualitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda?
Guru dapat memilih indeks efektivitas pengecoh untuk memeriksa sebuah pengecoh berfungsi atau tidak. David M. Miller, Robert L. Linn, dan Norman E. Gronlund dalam bukunya Measurement and Assessment in Teaching (2009) mengatakan bahwa sebuah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda dikatakan sebagai pengecoh yang baik apabila lebih banyak siswa pada kelompok bawah (siswa yang kurang pintar) memilih pilihan jawaban tersebut daripada siswa pada kelompok atas (siswa yang pintar). Jadi pilihan jawaban tersebut mampu membedakan antara siswa pada kelompok atas dan siswa pada kelompok bawah.
Berbeda halnya pada pilihan jawaban yang benar di mana lebih banyak siswa pada kelompok atas yang memilih jawaban benar tersebut dibandingkan siswa pada kelompok bawah, tulis Miller, Linn, dan Gronlund (2009).
Penulis menyajikan contoh bagaimana cara memeriksa efektivitas pengecoh. Misalnya, sebuah butir soal yang terdiri dari empat pilihan jawaban dengan kunci jawaban B. Jumlah siswa sebanyak 40 siswa.
A |
B* |
C |
D |
|
Kelompok Atas (20 Siswa) |
3 |
8 |
6 |
3 |
Kelompok Bawah (20 Siswa) |
10 |
2 |
3 |
5 |
A |
B |
C* |
D |
|
Kelompok Atas (20 Siswa) |
6 |
5 |
4 |
5 |
Kelompok Bawah (20 Siswa) |
4 |
4 |
10 |
2 |
Comments
Post a Comment