Apa itu Item Response Theory (disingkat IRT) atau Teori Responsi Butir? IRT sering juga dikenal dengan Latent Trait Theory (LTT) atau Teori Ciri Laten dan Item Characteristic Curve (ICC) atau Lengkungan Karakteristik Butir Soal.
Para ahli pengukuran dan penilaian pendidikan
sudah memperkenalkan IRT sejak lama dan mempraktikkannya dalam berbagai tes,
baik tes yang diselenggarakan dalam skala luas (nasional atau daerah) maupun
dalam skala sempit (sekolah).
Di Indonesia, pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis
Komputer (UTBK) SBPMTN yang diselenggarakan pada 2021 akan menggunakan sistem
penilaian yang berbasis IRT.
IRT merupakan suatu model matematika yang memperhitungkan
kemungkinan peserta tes atau
ujian memberikan jawaban dengan benar untuk setiap butir soal yang disajikan dalam tes atau ujian. Skor yang
diperoleh dari tes bukanlah nilai tes, melainkan estimasi kemampuan yang dimiliki
peserta tes tersebut. Estimasi kemampuan tersebut dikenal sebagai theta (θ)
yang nilainya bervariasi
antara +3 sampai dengan -3.
Berdasarkan skala Theta tersebut, nilai 0
merupakan tingkat kemampuan rata-rata dari peserta tes. Nilai negatif merupakan
tingkat kemampuan lebih rendah dari nilai rata-rata, sedangkan nilai positif
merupakan tingkat kemampuan lebih tinggi dari nilai rata-rata.
Proporsi peserta tes yang menjawab benar suatu
butir soal pada sebuah kelompok peserta tes tidak serta merta mengukur tingkat
kesulitan butir soal tersebut. Jadi proporsi tersebut tidak hanya menjelaskan
butir soal melainkan pula kelompok peserta yang dites.
IRT dibangung berdasarkan dua asumsi.
Pertama, peluang jawaban benar yang
diberikan peserta tes, ciri atau parameter pada butir soal, dan ciri atau
paramtter peserta tes akan dihubungkan melalui sebuah formulasi dalam kelompok
butir soal maupun kelompok peserta tesnya.
Kedua, fungsi karakteristik khusus
melukiskan hubungan variabel kemampuan yang tidak teramati dengan variabel
kemampuan yang teramati. Dengan demikian setiap butir soal memiliki satu Item Characteristic Curve (ICC). ICC sendiri merupakan pernyataan
matematis yang berhubungan dengan probabilitas keberhasilan peserta tes sesuai
dengan kemampuannya.
Tes tidak hanya mempertimbangkan parameter banyaknya
butir soal yang dijawab dengan benar atau salah, tetapi juga melihat parameter tingkat
kesulitan setiap butir soal di dalam tes.
Dalam analisis statistik butir
tes, hal tersebut dikenal sebagai invariansi. Dasar invariansi yakni tingkat
kesukaran butir soal tidak langsung dikaitkan dengan kemampuan peserta tes
melainkan dikaitkan dengan lengkungan karakteristik butir pada formulasi
matematikannya.
Comments
Post a Comment