BAGAIMANA CARA MEMILIH INSTRUMEN PENILAIAN KELAS

Sumber Foto: Cayman Compass


Penilaian kelas menyangkut aktivitas mengumpulkan informasi dan bukti tentang pembelajaran siswa. Tipe informasi tentang pembelajaran yang hendak dikumpulkan tentu saja disesuaikan dengan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tersebut.

Disinilah perlu kepiawaian guru memilih instrument penilaiannya. Karena penilaian kelas akan digunakan untuk guru mengambil keputusan, tentu saja pemilihan teknik penilaian dan instrumennya amatlah penting.

Apa itu teknik penilaian? Teknik penilaian merupakan prosedur untuk memperoleh informasi. Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan guru untuk mengumpulkan informasi.

Ada tiga tipe instrument penilaian kelas yang dapat dipilih guru yaitu tes, rubrik, dan kuisioner.

Pertama, tes. Instrumen ini sangat populer digunakan para guru. Tes merupakan instruman yang dirancang dan disajikan dalam situasi atau kondisi tertentu di mana siswa akan memberikan jawaban atau respon terhadap butir soal atau tugas yang disajikan dengan seperangkat instruksi dan seperangkat aturan untuk menilai jawaban atau respon siswa.

Apabila seorang guru ingin mengetahui penguasaan siswa pada aspek pengetahuan dan kualitas keterampilan, tes merupakan instrumen yang tepat digunakan.

Dalam konteks penilaian kelas, tes dibuat oleh guru sendiri berdasarkan materi pembelajaran yang telah dipelajari yang dikenal dengan istilah tes buatan guru atau tes kelas.

Tes juga dipakai dalam skala luas dan sudah distandarisasi secara hati-hati seperti misalnya Ujian Nasional (UN) atau tes TOEFL dan sebagainya, sehingga setiap siswa yang mengikuti tes melakukannya dalam kondisi atau situasi yang sama. Sebagian besar tes terstandarisasi dikembangkan oleh lembaga tertentu, dicoba, direvisi, distandarisasi, dan dievaluasi untuk keandalan dan validitasnya.

Tes dapat berisi sejumlah butir soal atau tugas yang menuntut siswa memberikan jawaban atau melakukan respon tertentu. Bentuk soal yang lazim digunakan dalam tes yaitu pilihan ganda atau soal uraian. Meskipun demikian, dalam penilaian kelas, guru dapat menggunakan butir soal benar-salah atau menjodohkan maupun jawaban singkat. 

Selain itu tes dapat meminta siswa melakukan unjuk kerja atau keterampilan tertentu. Tes semacam ini disebut tes unjuk kerja (performance test).

Kedua, rubrik. Rubrik merupakan seperangkat kriteria yang memiliki deskripsi berjenjang untuk menilai produk atau unjuk kerja yang dilakukan siswa. 

Rubrik digunakan untuk menilai suatu keterampilan yang didemonstrasikan siswa, di mana keterampilan tersebut amat bervariasi. Keterampilan yang didemonstrasikan antara seorang siswa dengan siswa yang lain dapat berbeda, meskipun siswa diminta untuk mendemonstrasikan keterampilan yang sama.

Misalnya, keterampilan berpidato. Dalam pelaksanaanya, keterampilan berpidato yang ditampilkan seorang siswa akan berbeda dengan siswa yang lain. Agar penilaiannya menjadi lebih valid dan reliabel, guru harus menilainya berbasis pada rubrik yang sudah dirancang terlebih dahulu.

Seringkali tes dan rubrik bersifat saling melengkapi. Seorang guru dapat menggunakan rubrik dalam sebuah tes, khususnya tes keterampilan tertentu.

Di dalam tes keterampilan berpidato seperti yang dicontohkan di atas, unjuk kemampuan yang didemonstrasikan siswa berpidato akan dievaluasi guru menggunakan rubrik.

Ketiga, daftar periksa (check list). Daftar periksa pada dasarnya berisi daftar kriteria untuk  menilai unjuk kerja atau produk yang dibuat siswa. Sebenarnya daftar periksa seperti halnya rubrik yaitu untuk menilai keterampilan. Akan tetapi, daftar periksa digunakan untuk menilai unjuk kerja atau keterampilan yang bersifat sederhana. Misalnya, keterampilan siswa membilang angka 1 sampai 10.

Dalam praktiknya, penggunaan daftar periksa hanya untuk memeriksa kriteria-kriteria yang sudah dipenuhi pada keterampilan atau unjuk kerja yang didemonstrasikan siswa.

Keempat, skala peringkat atau skala penilaian. Skala peringkat berisi kriteria dan jenjang kemampuan (misalnya, 1 - 2 - 3 - 4). Sama seperti halnya daftar cek atau rubrik, skala peringkat digunakan untuk menilai kualitas keterampilan siswa. Skala peringkat memiliki skala nilai yang menggambarkan kualitas keterampilan yang dilakukan seorang siswa.

Misalnya, menilai keterampilan siswa berpidato. Guru mungkin akan menilai suatu pidato, misalnya, apakah pengucapannya lancar atau tidak, intonasinya tepat atau tidak, dan sebagainya. 

Kelima, kuisioner. Kuisioner merupakan instrumen yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang pendapat, perasaan, emosi, dan minat siswa. Biasanya kuisioner berbentuk skala peringkat, rubrik, atau daftar cek. Hanya saja instrumen ini digunakan untuk menilai sikap atau perilaku siswa.