BAGAIMANA GURU SEHARUSNYA MENILAI SISWA?: KUNCI PENILAIAN YANG KOMPREHENSIF

Foto: ThoughtCo

Penilaian atau asesmen merupakan jantung dari pendidikan; guru dan orang tua menggunakan nilai ujian untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan akademik yang dimiliki siswa, masyarakat bergantung pada hasil penilaian untuk menilai kualitas sistem pendidikan, begitu pula dengan pemerintah.

Pengujian atau pengetesan sering menjadi landasan penilaian pendidikan dan menjadi cerminan terhadap standar akademik yang tinggi dan akuntabilitas sekolah. Penilaian menjadi semacam GPS (Global Positioning System). Anda tidak bisa tahu ke mana Anda pergi kecuali Anda tahu di mana Anda berada.

Namun harus dipahami bahwa ketika kita terlalu menekankan dan memuja-muja penilaian terstandar seperti ujian nasional dan sejenisnya, tujuan pendidikan menjadi terdistorsi. Guru yang mengajar dengan tujuan agar siswa memperoleh skor tinggi dalam ujian nasional, praktik semacam ini mengorbankan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna.

Lebih-lebih jika ujian terstandar terlalu sempit atau tidak selaras dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa, hasil ujian hanya memberikan informasi yang sedikit yang dapat digunakan guru dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran siswa.

Penilaian Abad Ke-21
Dewasa ini siswa dituntut belajar lebih banyak keterampilan. Perekonomian dunia yang berbasis teknologi dan pengetahuan mengharuskan siswa memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Keterampilan semacam ini menjadi keterampilan bagi setiap orang pada abad ke-21. Dan keterampilan berpikir ini tidak dapat diukur dengan hanya menggunakan penilaian atau tes terstandar seperti ujian nasional dan sejenisnya.

Di samping itu, keterampilan seperti kerja sama tim, kolaborasi, berkomunikasi, dan karakter di mana karakteristik keterampilan semacam ini tidak dapat diukur dengan tes terstandar, menjadi semakin dibutuhkan dan penting untuk dikuasai. Perusahaan-perusahaan selalu mencari karyawan dengan keterampilan dan kemampuan bergaul dengan rekan kerja.

Menggunakan Berbagai Bentuk Penilaian
Kita tahu bahwa tes pilihan ganda dan jawaban singkat yang umum bukan satu-satunya teknik, atau merupakan teknik terbaik, untuk menilai pengetahuan dan keterampilan siswa. Banyak negara telah memasukan penilaian kinerja atau keterampilan dalam ujian terstandar atau menambahkan teknik penilaian seperti portofolio atau unjuk kerja untuk menilai sejauh mana siswa memiliki keterampilan yang dituntut.

Berbagai bentuk penilaian yang ketat dan beragam ini mengharuskan siswa untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari dalam tugas-tugas yang otentik.

Di dalamnya juga termasuk tugas proyek dan tugas berbasis standar yang mengharuskan siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilanya, seperti merancang bangunan atau menyelidiki kualitas udara atau air yang ditemukan di sekeliling, dan sebagainya di mana hasil pekerjaan mereka dinilai dengan rubik yang sudah didefinisikan dengan jelas sehingga penilaiannya lebih valid dan reliabel. Selain itu siswa memperoleh kesempatan menerima umpan balik dari guru dan siswa lainnya.